Selasa, Juli 22, 2014

Belajar Dari Kecurangan Arroyo Mantan Presiden Filipina



Episode Flash Back Filipina 2004 - 2011

Adalah Filipina yang hari-harinya di isi pertentangan berkepanjangan antara dua Kubu masyarakat. Sepanjang itu Arroyo dikejar dan diminta mundur dari jabatannya karena skandal penggelembungan suara : Oposisi menuntut pengunduran diri Arroyo karena dituduh telah berbuat curang terhadap Pemilu 2004.

Tuduhan ini muncul ke permukaan setelah oposisi menyebarkan sebuah rekaman tape yang bersisi percakapan seorang wanita yang suaranya mirip dengan Arroyo dengan seorang pria yang diduga adalah staf dari komisi pemilihan umum. Pihak oposisi mengatakan Arroyo mencoba untuk melakukan perbaikan kemenangan dengan selisih jutaan suara.

Kongres kemudian memperdengarkan rekaman itu pada sebuah televisi nasional setempat. Dalam rekaman itu terdengar seorang anggota komisi pusat menawarkan jumlah tertinggi hasil akhir pemungutan suara, mereka juga melakukan ancaman terhadap anggota komisi di bawahnya.

Anggota komisi kecil itu diancam akan dipecat jika mereka menolak untuk bekerja sama dalam pengaturan hasil pemungutan suara. Pada pemilu tersebut Arroyo menyingkirkan pesaingnya yang juga mantan bintan film paling terkenal di Filipina, mendiang Fernando Poe, dengan selisih lebih dari satu juta suara. Arroyo memang mampu keluar dari masa-masa sulit dari gempuran selama kekuasaannya.

Lima kali percobaan Impeachment bahkan tak berhasil menurunkannya. Tahun 2011 saat selesai masa jabatannya, kepergian Arroyo ke luar negeri dicegah, dan salah satu kejahatan yang dikejar oleh pemerintah dan aparat hukum filipina adalah Kecurangan pemilu 2004 tersebut.

Nah, Kita apakah kita ingin Indonesia disibukkan dengan kecurangan pemilu dan ditangkapnya mantan Presiden karena kecurangan Pemilu ???

Pengirim : Sabar - Jakarta
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan