Sabtu, Agustus 23, 2014

Tetangga empat puluh rumah





Ada hadis lemah sbb:


أَوْصَانِي جِبْرَائِيْلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ بِالْجَارِ إِلَى أَرْبَعِيْنَ دَارًا عَشْرَةٌ مِنْ هَا هُنَا، وَعَشْرَةٌ مِنْ هَا هُنَا ، وَعَشْرَةٌ مِنْ هَا هُنَا ، وَعَشْرَةٌ مِنْ هَا هُنَا
 Jibril mewasiatkan kepadaku bahwa tetangga itu sampai 40 rumah, 10 dari arah sana, 10 dari arah sana, 10 dari arah sana, dan 10 dari arah sana
Hadis ini dla’if. Kasyful Khafa’, 1:1054; Takhrij al-Ihya’, 2:232; al-Maqashid al-Hasanah, as-Sakhawi, 170.
Imam Bukhari menyatakan  dalam kitab al adabul mufrad,  bahwa ia perkataan Al hasan Al Basri bukan hadis. Kasyful khofa  328/1  Al Baihaqi berkata:  Ia lemah Al maqasidul hasanah  277/1
Saya tidak menjumpai seorang alim yang mencantumkan hadis tsb dalam kitab syarah hadis. Jadi makin mantap bahwa  hadis tsb lemah. Ia tercantum dalam seratus hadis yang terpopuler karya  syaikh Ihsan bin Muhammad bin Ayisy Al Utaibi – salah satu Murid syaikh Muhammad Nashiruddin al albani di mana  Syiahpun sering menggunakan rujukan al albani.

Yang menjadi bahan kajian disini adalah  tetangga  itu sepuluh rumah dari sini,   sepuluh rumah dari sana …………………………………….,  ini yang tidak kami jumpai hadisnya. Jadi memperbaiki tetangga  itu tiada batasan seperti itu,  pokoknya di namakan tetangga ya sudah bera arti tetangga. Biasanya  sumber yang sering menjadi persengketaan itu adalah tetangga yang rumahnya bergandengan. Untuk  5 rumah berikut nya atau seterusnya itu biasanya baik – baik saja. Walaupun itu di katakan  sekampung.
Hadis – hadis memperbaiki tetangga itu tiada batasannya  seperti itu sebagaimana  hadis sbb:
عَنْ‏ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ   ، قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلاَ يُؤْذِي جَارَهُ، وَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا فَإِنَّهُنَّ خُلِقْنَ مِنْ ضِلَعٍ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا

934.Abu Hurairah ra menuturkan: “Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian, maka janganlah ia menyakiti tetangganya. Hendaknya kalian memberi nasehat yang baik kepada kaum wanita, karena mereka dijadikan dari tulang rusuk yang bengkok. Adapun tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Jika engkau memaksa meluruskannya, maka engkau akan mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka ia akan terus bengkok. Karena itu, berilah nasehat yang baik kepada kaum wanita.”Bukhari, 67, Kitab Nikah, 80, bab wasiat kepada kaum wanita

Allu`lu` wal marjan  445/1 saya tidak menjumpai komentar syekh Muhammad Nasiruddin al albani  tentang hadis tsb di kitab – kitab karyanya  Abul fadhel – sayyid  Abul muaathi Annuri  di kitab Al musnadul ja`mi  menyatakan hadis tsb Muttafaq alaih  492/41

Ada lagi hadis sbb:
مَنْ كانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلا يُؤْذِ جارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلُ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ


: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian, maka janganlah ia menyakiti tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian, maka muliakanlah tamunya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari kematian, maka bertutur katalah yang baik, atau diamlah.” Bukhari, 78, kitab adab, 31, bab seorang yang beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian, janganlah menyakiti tetangga).
 Allu`lu` wal marjan 17/1 Al albani berkata: Hadis sahih,  Misyaktul  mashobih  463/2,  Muttafaq alaih,  Sahihut targhib wattarhib 342/2   Sahih wa dho`if  Aunan Abu dawud 154/11. Sahih Tirmidzi ‎‎2630

Ada hadis sbb:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ: سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏: أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ قَالَ: أَنْ تَجْعَلَ ِللهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ قُلْتُ: إِنَّ ذَلِكَ لَعَظِيْمٌ، قلْتُ: ثُمَّ أَيُّ قَالَ: وَأَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ تَخَافُ أَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ، قُلْتُ: ثُمَّ أَيُّ قَالَ: أَنْ تُزانِيَ حَليلَةَ جَارِكَ

Abdullah ibnu menuturkan: “Aku pernah bertanya kepada Nabi saw: “Dosa apa yang paling besar di sisi Allah?”
Sabda beliau saw: “Menyekutukan Allah, menyekutukan Allah dengan sesuatu, padahal Dia yang menciptakan kamu.”
Kataku: “Sesungguhnya, menyekutukan adalah dosa yang besar, tetapi apalagi?”
Sabda beliau saw: “Jika engkau membunuh anakmu, karena kamu takut kalau ia makan bersamamu.”
Kataku: “Kemudian apalagi?”
Sabda beliau saw: “Jika engkau berzina dengan isteri tetanggamu.” Allu`lu` wal marjan 25/1. Al albani berkata: Sahih,  lihat Sahih wa dho`if  Sunan Abu dawud 310/5. Sahihut targhib wattarhib 307/2. HR Nasai.
Bukhari, 65, kitab tafsir, tafsir surat Al Baqarah, 3, bab firman Allah: “Maka janganlah kamu menyekutukan Allah.”).



Dalam al Quran juga terdapat perintah memperbaiki tetangga,  tapi ukuran tetangga  empat puluh itu tidak saya dapatkan. Dan al Quran menerangkan memperbaiki tetangga  tanpa batas sbb:
وَاعْبُدُوا اللهَ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Annisa` 36
Ayat tersebut hanya menjelaskan tetangga yang dekat dan yang jauh. Ukuran dengan jumah tsb tidak saya dapatkan. 



Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfren). 081935056529 (XL ) atau  08819386306   ( smartfren)
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1Waru Sidoarjo Jatim






Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan