Jumat, September 26, 2014

Jawabanku terhadap buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan ke 7 .




                               Kuburan Utsman bin Madh`un
Muhammad Ma`ruf Khozin  menulis dalam buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan hal 139-140  sbb:


 
         
                


Komentarku ( Mahrus ali ):
Hanya Bukhari yang mencantumkannya dalam kitab – kitab hadis yang saya miliki. Selain kitab   sahih  Bukhari, tiada yang mencantumkannya setahuku. Ia di rwayatkan oleh Bukhari tanpa  sanad tidak sebagaimana riwayat lainnya yang menggunakan sanad.
Sanadnya sbb:
" (15/396) مِنْ طَرِيْقِ ابْنِ إِسْحَاقَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي عُمْرَةَ اْلأَنْصَارِي قَالَ سَمِعْتُ خَارِجَةَ بْنَ زَيْدٍ بْنِ ثَابِتٍ .. فَذَكَرَهُ .
وَهَذَا إِسْنَادٌ ضَعِيْفٌ ، يَحْيَى بْنُ عَبْدِ اللهِ اْلأَنْصَارِي هَذَا مَجْهُولٌ ، لاَ نَعْلَمُ َلهُ رَاوِيًا غَيْرَ ابْنِ إِسْحَاقَ ، ذَكَرَهُ اْلبُخَارِي فيِ "التَّارِيْخِ اْلكَبِيْرِ" (8/284) وَابْنُ أَبِي حَاتِمٍ فِي "الْجَرْحِ وَالتَّعْدِيْلِ" (9/162) واَبْنُ حِبَّانَ فِي "الثِّقَاتِ" (7/603) بِرِوَايَةِ ابْنِ إِسْحَاقَ فَقَطْ عَنْهُ ، وَلَمْ يُوَثِّقْهُ أَحَدٌ ، وَذَكَرَ ابْنُ حِبَّانَ إِيَّاهُ فيِ الثِّقَاتِ لاَ يُعَدَّ تَوْثِيْقًا مُعْتَبَرا ؛ ِلَأنَّهُ يَذْكُرُ فِيْهِ الْمَجْهُولِيْنَ وَمَنْ يُصَرِّحُ بِنَفْسِهِ أَنَّهُ لاَ يَعْرِفْ مَنْ هُوَ وَلاَ مَنْ أَبُوْهُ .
انظر كتاب "الثقات" له : (4/146) ، (6/418) .
فالرجل مجهول ، لا يُعتد بروايته .

Kisah dari Kharijah bin Zaid itu  dari jalur Ibn Ishak , lalu berkata: bercerita kepada ku Yahya bin Abdillah bin Abd Rahman bin Abi Umrah al ansari lalu berkata: Aku mendengar Kharijah bin Zaid bin Tsabit ………………….
Sanad tsb lemah . Yahya bin Abdillah al anshari tidak dikenal , Kami tidak mengetahui perawi yang meriwayatkan dari padanya  kecuali Ibnu Ishak. Kisah  itu di cantumkan oleh Bukhari dalam kitab Tarikh kabir 284/8, Ibnu Abi  Hatim  dalam kitab al Jarh wat ta`dil 162/9  dan Ibn Hibban dalam al tsiqat  603/7  dari riwayat bnu Ishak dari padanya. Tiada seorangpun yang menyatakan Yahya bin Abdillah terpercaya.
Ibn Hibban mencantumkan Yahya bin  Abdillah dalam kitab kumpulan perawi – perawi  terpercaya tidak kredible. Sebab  beliau mencantumkan   perawi – perawi yang tidak dikenal identitasnya  dalam kitab tsb  begitu juga di cantumkan dalam kitab  itu orang yang telah menyatakan  tidak tahu siapakah dia dan ayahnya.
Lihat kitab al Tsiqat  karya  Ibnu Hibban  146/4 418/6. [1]

                                         Kuburan Usman  bin Madh`un di Baqi`













Pengertian hadits mu'allaq

Imam Ibnu Shalah rahimahullah berkata :
الْمُعَلَّقُ وَهُوَ الَّذِي حُذِفَ مِنْ مُبْتَدَأِ إِسْنَادِهِ وَاحِدٌ أَوْ أَكْثَرُ
" Hadits mu'allaq adalah hadits yang terhapus sanadnya diawal satu orang rawi atau lebih." ( Muqadimmah Ibnu Shalah hal 24 )

Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah mendefinisikan hadits mu'allaq :
مَا حُذِفَ أَوَّلُ إِسْنَادِهِ
" Hadits yang dibuang permulaan sanadnya." ( Musthalahul Hadits hal 13 )

Syaikh Dr Mahmud Thahan mendefinisikan hadits mu'allaq sebagai :
مَا حُذِفَ مِنْ مَبْدَأ إِسْنَادِهِ رَاوٍ فَأَكْثَرُ عَلَى التَّوَالِي
" Hadits yang  perawinya dibuang  di permulaan sanad  baik seorang ataupun lebih secara berturutan." ( Taisir hal 84 )

Dan yang pertama kali memberikan istilah dengan " hadits mu'allaq " menurut Imam Ibnu Shalah adalah Al Hafidz Abul Hasaan Ad Daraaquthniy ( Imam Ad Daraaquthniy - pent ) dimana Ibnu Shalah berkata :
يُسَمَّى تَعْلِيْقًا سَمَّاهُ بِهِ الإِمَامُ أَبوُ الْحَسَنِ الدَّارَقُطْنِي
" Dinamakan dengan ta'liiq dinamai dengannya oleh Al Imam Abul Hasan Ad Daraaquthniy." ( Shiyanatus Shahih Muslim hal 76 )
Hadits mu'allaq termasuk hadits yang tertolak ( dhaif - pent ), sebagaimana perkataan Syaikh Dr Mahmud Thahan sebagai berikut :
الْحدِيْثُ الْمُعَلَّقُ مَرْدُوْدٌ؛ ِلأَنَّهُ فَقَدَ شَرْطًا مِنْ شُرُوطِ اْلقَبُولِ، وَهُوَ اتِّصَالُ السَّنَدِ، وَذَلِكَ بِحَذْفِ رَاوٍ أَوْ أَكْثَرَ مِنْ إِسْنَادِهِ، مَعَ عَدَمِ عِلْمِنَا بِحَالِ ذَلِكَ الرَّاوِي الْمَحْذُوْفِ
Hadits mu’allaq adalah tertolak karena tidak adanya salah satu syarat hadits maqbul (yang diterima) yaitu tersambungnya sanad. Karena dalam hadits mu’allaq ada satu rawi atau lebih yang dihilangkan, padahal kita tidak tahu keadaan rawi yang dihilangkan. ( Taisir hal 85 )
Imam Asy Suyuthi didalam Tadribur Rawi berkata :
(الرَّاِبعَةُ مِنْ مَسَائِلِ الصَّحِيْحِ (مَا رَوَيَاهُ) أي الشَّيْخَانِ (بِالإِسْنَادِ الْمُتَّصِلِ فَهُوَ الْمَحْكُوْمُ بِصِحَّتِهِ، وَأَمَّا مَا حُذِفَ مِنْ مُبْتَدَأِ إِسْنَادِهِ وَاحِدٌ أَوْ أَكْثَرُ) وَهُوَ الْمُعَلَّقُ، وَهُوَ فِي الْبُخَارِي كَثِيْرٌ جِدًّا، كَمَا تَقَدَّمَ عَدَدُهُ، وَفِي مُسْلِمٍ فِي مَوْضِعٍ وَاحِدٍ فِي التَّيَمُّمِ
Masalah keempat dari masalah masalah ash shahih : apa yang diriwayatkan oleh Asy Syaikhan ( Bukhari dan Muslim )dengan sanad yang bersambung maka dipastikan akan keshahihannya, adapun yang dihilangkan diawal sanad satu atau lebih dari rawi dan disebut sebagai mu'allaq maka didalam Al Bukhari terdapat banyak sekali sebagaimana jumlahnya telah disebutkan diawal, sedangkan dalam Muslim terdapat pada satu tempat didalam bab Tayamum." ( Tadribur Rawi hal 120 )
Komentarku ( Mahrus ali ):
Dari perkataan Imam Suyuthi  jelas menyatakan bahwa  hadis  muallaq sekalipun dalam sahih  Bukhari dan Muslim tetap di nyatakan tidak sahih.


Kuburan Usman bin Madh`un. Ternyata tanpa kubah juga  tidak tinggi  di Baqi`.



Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfren). 081935056529 (XL ) atau  08819386306   ( smartfren)
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1Waru Sidoarjo Jatim







Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan