Kamis, Oktober 16, 2014

Nasib Kobane dan Anbar Berada di Tangan ISIS?


Nasib Kobane dan Anbar Berada di Tangan ISIS?

KOBANE (voa-islam.com) - Di Kobane berlangsung pertempuran jalanan antara pejuang ISIS melawan milisi Kurdi. Pertempuran jalanan ini sangat menentukan. Apakah Kobane akan segera jatuh, sebaliknya pejuang ISIS mundur dari kota perbatasan Turki yang terkepung itu.
Berkecamuknya pertempuran antara pejuang ISIS dan milisi Kurdi, mula-mula di bukit, sekarang pindah di jalan-jalan kota Kobane, ungkap kameramen TV nasioanl Turki.
Secara taktis milisi Kurdi menggunakan sniper yang berada di gedung-gedung, melawan serangan pejuang ISIS. Pertempuran bukan hanya dijalanan, tapi pertempuran berkobar dari rumah ke rumah.
Pertempuran yang berlangsung antara pejuang ISIS dengan milisi Kurdi dipandang sangat mengerikan, dan jumlah korban yang jatuh sangat besar.
Para pejabat AS mendorong milisi Kurdi yang sudah dipersenjatai melakukan perang darat, menghadapi ISIS, bukan dengan melancarkan serangan udara. Karena dipandang tidak efekfit.
AS terus memasok milisi Kurdi dengan sejumlah besar senjata berat, yang digunakan menghadapi ISIS. AS sudah mencapai kesimpulan tidak akan pernah bisa memenangkna perang dengan melakukan serangan udara menghadapi ISIS.
Pejabat Petagon, mengatakan menghadapi ISIS tidak hanya menjatuhkan hulu ledak rudal ke setiap posisi ISIS. Ini sangat tidak efektif. Satu-satunya jalan menghadapi ISIS harus dengan perang darat.
Tapi, perang darat, dan hanya menggunakan milisi Kurdi tidak akan dapat mengalahkan secara total ISIS. Karena, ISIS sekarang ini mendapatkan dukungan yang luas, dari berbagai gerakan jihad seluruh dunia.
Salah satu pejuang Kurdi mengatakan, bahwa mereka masih mengontrol beberapa bangunan utama, termasuk rumah sakit dan pusat kota Kobani, dan markas komando yang sudah hancur akibat bom mobil, yang dipertahankan mati-matian oleh milisi Kurdi.
Sementara itu, Turki tetap tidak beranjak dan mendukung rencana serangan darat yang diagendakan oleh AS dan Koalisi. Turki malah menyerang posisi-posisi milisi Kurdi di Irak. Kelompok Kurdi tetap menjadi ancaman bagi Turki. Karena itu, Turki tidak berusaha menyelamatkan milisi Kurdi dari kejatuhan di Kobane.
Sementara itu, Provinsi Anbar telah jatuh seluruh ke tangan ISIS. Kota Ramadi dan Falujah yang menjadi ‘kuburan’ pasukan AS telah sepenuhnya dikuasai oleh ISIS. Sekalipun, Kepala Staf Gabungan Jendral Dempsey, mengatakan, "Saya tidak melihat 'Baghdad jatuh”, tegasnya.
Presiden Obama menegaskan, bahwa kampanye melawan ISIS akan bersifat ' jangka panjang’, tegasnya. Sekarang, para pejabat Irak mengalami ketakutan yang luar biasa, karena Bagdad bisa jatuh sewaktu-waktu ke tangan 'ISIS.
Pejuang ISIS mengelilingi pangkalan udara utama di provinsi Anbar Irak, dan para pejabat AS mengatakan ISIS terus mencapai kemajuan di Irak. Jenderal John Allen, utusan khusus Presiden Obama, bahwa ISIS telah “membuat keuntungan besar di Irak," katanya.
Seorang pejabat senior militer mengatakan kepada CNN perang di Anbar adalah "sangat sulit," tetapi "Pasukan Irak menguasai pos strategis di Anbar”, tegasnya. Sementara itu, pangkalan militer Ein Al-Assad di Anbar di ambang kejatuhan ke tangan h ISIS, kata pejabat militer AS.
AS dan Sekutunya harus berjuang keras menyelamatkan Kobane, dan wilayah-wilayah di Irak, termasuk Provinsi Anbar yang sudah jatuh ke tangan ISIS seluruhnya.
Seluruh pusat-pusat militer di Provinsi Anbar telah berada di tangan pejuang ISIS. Sekarang mereka terus maju ke Bagdad. Para pejabat AS sangat skeptis, dan tidak yakin akan dapat menjamin menyelamatkan Bagdad dari kejatuhannya. Wallahu'alam.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan