Rabu, Desember 10, 2014

Kasus Rencana Pengaturan Doa di Sekolah Disinyalir Sebagai 'Test The Water'




JAKARTA (voa-islam.com) - Kasus Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan yang merumuskan kebijakan Tata Tertib berdoa di sekolah, kemudian membatalkannya karena publik bereaksi keras disinyalir sebagai "Test The Water".
Seperti apa reaksi ulama dan umat Islam terhadap kebijakan. Kalau diam, maka kebijakan dilanjutkan. Kalau berekasi keras, maka tinggal klarifikasi dan tinggal bilang 'itu hanya wacana saja'.
'Test case' seperti melempar batu k dalam air seberapa riak ummat ini. Satu-Satu. Ada tesa-antitesa,aksi-reaksi, sebab-akibat. #manaulama" kata bu Wirianingsih Mutammimul Ula melalui akun twitternya @wirianingsih, Selasa (10/12/2014).
"Kalo siswa risih krn doa di sdnya tak sesuai agama, bisa bilang ke kepsek, tak perlu jd problem nasional @aniesbaswedan", tulis Ridwan, seorang jurnalis di akunnya @ridlwandjogja, Senin (9/12/2014).
Penduduk Twitter lainnya, Tras Rustamaji (@rustamaji), Senin (9/12/2014), juga menyatakan hal serupa serupa.
"hmmm... sudah makin kentara polanya. Mereka sedang melakukan "test the water" thd umat Islam. #testTheWater" terangnya.
"Mereka membuat 'kebijakan', kalau para ulama kalem, kebijakan lanjut. Kalau ulama teriak tinggal ngeles "wartawan salah nangkep! gak gitu"" tambahnya.
"Dulu pas umat di #testTheWater dgn pelarangan takbir, ulama kalem. Akhirnya jadi deh itu kebijakan jalan." paparnya.
"ingat #testTheWater perubahan dari pakaian muslim ke pakaian encim di sekolah? umat protest, mereka ngeles 'itu cuma gosip! gak ada rencana'" katanya.
"Dan, kalau ust. @Yusuf_Mansur nggak teriak, mereka nggak akan ngeles kayak gini -> http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/12/09/ngbfgw-soal-doa-di-sekolah-ini-klarifikasi-anies-baswedan" kicaunya sambil melampirkan link berita klarifikasi dari sang menteri.
"Kita siap-siap aja sepanjang 5 tahun di #testTheWater. qurban & adzan dilarang, khotbah diatur, iman masjid mesti sertifikasi, dll" pungasnya
"Iya persis spt rncana pnghapusan kemenag. Angkat isu lalu lihat reaksi tokoh2 "kunci". Kl dtolak ngeles kl diam ya bablas," timpal @rustamaji, Senin (9/12/2014).
Melihat pola-pola serangan sporadis yang demikian masif, sudah seharusnya bagi semua Ulama dan publik figur untuk selalu bersuara kritis dalam menjaga Ummat Islam dari setiap makar. (az/dbs)
Komentarku ( Mahrus  ali ):
Memang begitulah mulai dulu sampai sekarang. Tak hentinya kaum kafirin selalu ingin mengkafirkan kaum muslimin. Mestinya harus di balas dengan mengislamkan kaum kafirin. Bila tidak, maka berat sebelah akan terjadi. Kaum muslimin akan tergerus sedikit demi sedikit, begitu juga ajarannya.
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. Ali imran 120
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan