Senin, Februari 02, 2015

Irmas baiturrohman dari IPNU IPPNU KEBASEN menulis





kapan anak cucu kita bisa melihat kemajuan islam kalo calon mbah mbahnya pada kuat kuatan argumen buat pendapatnya masing masing. Kalo emang beda yaudah biarin beda. disatuin ga bisa yaudah. malah nantinya yang muncul juga emosi bukan berdakwah.
Komentarku ( Mahrus  ali ):
Majulah dan jangan tinggalkan amar ma`ruf dan nahi munkar. Jangan sampai kita mendapat kemajuan dengan ajaran agama yang keliru dibiarkan. Dan kita juga bukan saling menang – menangan, tapi siap ngalah bila  salah dan kita juga mempertahankan bila benar menurut dalil. Antara kebenaran dan kesalahan tidak bisa di cari solusi jalan tengahnya. Tapi tegakkan kebenaran untuk mengubur kesalahan. Dan jangan emosi tapi pegangilah dalil. Ingatlah ayat:
فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِي أُوحِيَ إِلَيْكَ إِنَّكَ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus.
Bila  saudara kita ini dalam keadaan bahaya, sudah tentu kita berusaha untuk menyelamatkannya.  Jangan dibiarkan mereka dalam keadaan bahaya, lalu kita sendiri yang akan mendapat kebahagiaan di akhirat.
Saya menjumpai bin Baz menyatakan bahwa sholawat tersebut tidak ada tuntunannya dan pengertianya kacau. Karena itu dihawatirkan merusak akidah umat. Paling baik adalah sholawat Ibrahimiyah.
Ini sholawat Tibbul qulub:
اللهُمَّ صَلِِّ عَلىَ نَبِيّنِاَ مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ الْاَبْدَانِ وَشِفَائِهَا وَنُوْرِ الْاَبْصَارِ وَضِيَائِهَا


Irmas melanjutkan komentarnya:
yang harus diperangi, dimusuhi,dibenci adalah orang orang yang bukan agama islam. tuhannya beda nabinya beda.
Komentarku ( Mahrus  ali ):
Untuk  poin ini, cocok sekali, tapi jangan melupakan bahwa kita di anjurkan saling berwasiat dengan kebenaran  dan kesabaran bukan saling berwasiat dengan kejelekan dan emosional. Ingatlah ayat:
وَالْعَصْرِ(1)إِنَّ اْلإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ(2)إِلاَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(3)
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.  Surat al ashr


Irmas melanjutkan komentarnya:
 kalo mantan kyai NU masih islam ya silahkan sebarkan islam. dengan catatan jangan mengusik ketenangan yang lain. kita sama sama berdakwah di jalan Alloh. salam persaudaraan

Komentarku ( Mahrus  ali ):
Dengan amar ma`ruf, jangan di artikan mengusik ketenangan yang lain. Tapi hendaknya  berterima kasih telah di ingatkan lalu terimalah dengan  baik bila keterangannya  rasional dan punya  pegangan dalil. Kalau nahi munkar di anggap mengusik ketenangan yang lain, maka itu sikap emosional dan tidak lagi ingin kesalahannya  di ingatkan sehingga  sebelum mati bisa merobahnya menjadi yang lebih baik. Beruntunglah  orang yang mau menerima peringatan  yang baik dari ikhwannya. Ingatlah ayat:
وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ
Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfa`at bagi orang-orang yang beriman.[1]
Dan hanya orang kafir yang menganggap peringatan berbahaya  untuk dirinya.                                                            
 dzariyat 55
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan