Minggu, Agustus 02, 2015

Berkurban harus Kambing tidak boleh Sapi - seri ke 4





Lihat nama murid seangkatan dengan Sufyan bin Uyainah yg meriwayatkan hadis dari Abd Rahman bin Al Qasim.

1. أسامة بن زيد الليثى ( ق )
2. أيوب السختيانى ( م س )
3. بكير بن عبد الله بن الأشج ( م س )
4. جعفر بن نجيح ، جد على ابن المدينى
5. الحجاج بن الحجاج
6. حماد بن سلمة ( م د )
7. حميد الطويل
8. زهير بن محمد التميمى ( د )
9. سفيان الثورى ( خ م )
10.                  سفيان بن عيينة ( خ م ت س ق )
11.                   سماك بن حرب ( م د س ) ، و هو أكبر منه
12.                  شعبة بن الحجاج ( خ م د س )
13.                  صخر بن جويرية ( خ )
14.                  عبد الله بن عبد الرحمن بن يعلى الطائفى ( ق )
15.                  عبد الله بن عمر العمرى
16.                  عبد الرحمن بن عبد الله المسعودى ( ق )
17.                  عبد الرحمن بن عمرو الأوزاعى ( ت س )
18.                  عبد العزيز بن عبد الله بن أبى سلمة الماجشون ( خ م )
19.                  عبد الملك بن جريج
20.                  عبيد الله بن عمر العمرى ( م د س ق )
21.                  عمار الدهنى ( س )
22.                  عمر بن سعيد بن أبى حسين ( س )
23.                  عمرو بن الحارث المصرى ( خ م د س ق )
24.                  عمران بن زيد التغلبى
25.                  فليح بن سليمان ( خ )
26.                  قرة بن خالد
27.                  ليث بن سعد ( م ت س ق )
28.                  ليث بن أبى سليم ( د ت )
29.                  مالك بن أنس ( خ م د ت س ق )
30.                  محمد بن إسحاق بن يسار ( د ق )
31.                  محمد بن عجلان
32.                  محمد بن مسلم بن شهاب الزهرى ، و هو من أقرانه
33.                  محمد بن مهزم الشعاب
34.                  منصور بن زاذان ( م ت س )
35.                  موسى بن عقبة
36.                  نافع بن عبد الرحمن بن أبى نعيم القارىء
37.                  هشام بن عروة ( م س )
38.                  يحيى بن سعيد الأنصارى ( خ م س )
39.                  يزيد بن عبد الله بن الهاد ( خ س ) .
Aneh sekali  teman seperguruannya tdk paham hadis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkurban sapi  sampai mereka meninggal dunia. Hal sedemikian ini menurut pakar hadis  dahulu  di katakan hadis lemah bukan hadis sahih, sekalipun mendapat gelar hadis muttafaq alaih menurut  ahli hadis sekarang.
Bila di sahihkan juga bertentangan dengan redaksi hadis lain yg menyatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya selalu berkurban kambing dan tdk pernah kurban sapi yg nanti akan dijelaskan.
DR Abu Lubabah At thahir Shalih Husain kepala bagian dirosah Islamiyah  di Emirat menyatakan :
وَإِطْلاَقُ الْحُكْمِ عَلَى التَّفَرُّدِ بِالرَّدِّ وَالنَّكَارَةِ أَوِ الشُّذُوْذِ مَوْجُوْدٌ فِي كَلاَمِ كَثِيْرٍ مِنْ أَهْلِ الْحَدِيْثِ
 Mengghukumi perawi yang secara sendirian meriwayatkan agar riwayatnya  tertolak , dikatakan mungkar , syadz memang ada dlm perkataan kebanyakan ahli hadis . Ulumul hadis 12/1
Dalam situs Doktor Abdullah dijelaskan:
Dalam majalah Buhus Islamiyah  terdapat keterangan: 
ولهذا نقول إنه ينبغي لطالب العلم أن ينظر أن من قرائن الإعلال والرد للأحاديث، في تفردات الكوفيين والعراقيين على وجه العموم،
مجلة البحوث الإسلامية

Karena ini, kami katakan: Layak sekali bagi thalib ilm untuk melihat bahwa sebagian tanda cacat dan tertolaknya beberapa hadis adalah tafarrudnya perawi Kufah dan Irak secara umum (seperti hadis masalah Bilal tadi).
Perawi yg tafarrud disini adalah perawi Kufah yaitu Sufyan bin Uyainah. Dan dia   dlm hal ini termasuk perawi yg tafarrud dari Irak. Dan tafarrud sedemikian ini  termasuk faktor yg melemahkan hadis . Penduduk Medinah, Mekkah dari kalangan Atbaut tabiin  tidak paham hadis itu, lalu Sufyan orang Irak tahu dan paham hadis itu . Ini aneh , tidak wajar, tidak nalar  tidak rasional sekali. Bukan hadis yg mashur, rasional dan sangat  cocok dengan nalar manusia.
3ـ ألا يكون فيما تعم به البلوى العلمية أو العملية، أي أن المحدث يتفرد بحديث في حين سائر الصحابة لا يعلمون مع أنه من الأمور العلمية العامة
3. Agar tidak termasuk musibah ilmiyah atau amaliyah yg umum – yaitu  seorang perawi  hadis menyampaikan  hadis secara  sendirian. Pada  hal sahabat yg lain  tidak mengetahui. Dan ia termasuk masalah ilmiyah yg umum.
http://www.dd-sunnah.net/forum/showthread.php?t=152431

Komentarku ( Mahrus ali ):
Dalam hadis ini hanya Aisyah yg meriwayatkan dan seluruh istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak tahu sampai mati. Begitu juga sahabat  yg lain sama tida paham hadis itu. Kondisi  sedemikian termasuk  qarinah i`lal – atau  tanda  cacat suatu hadis. Bila masih di sahihkan , maka sama  dengan mensahihkan hadis yg cacat.
Abdul hay al luknowi berkata:
فكثيراً ما يطلقون النكارة على مجرَّد التَّفرُّد،
Sering kali mereka menyatakan  hadis munkar disebabkan tafarrud saja . ( satu perawi yang meriwayatkan bukan dua atau tiga ).
Hadis  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkurban sapi untuk sembilan istrinya itu dari segi sanad  cacat, masih terdapat kelemahan, tidak valid , tidak sahih. Sekarang kita akan mengkaji hadis tsb  dari segi redaksi hadis  yang satu sama riwayat lain tidak saling mendukung tapi saling menyalahkan. Lihat  redaksi hadis sbb:
قَالَتْ: وَضَحَّى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ   عَنْ نِسَائِهِ بِالْبَقَرِ

Aisyah ra  berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkurban sapi untuk istri – istrinya “.
Bukhari, 6, Kitabul Haid, 1, bab awal haid  , Allu`lu` wal marjan 360/1 Al albani berkata : sahih Lihat di kitab karyanya : Sahih wa dho`if  sunan Nasa`I 492/1



الجمع بين الصحيحين (4/ 9)
: أهْدى رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم عَن نِسَائِهِ بالبقر.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam  berhadyu ( bukan berkurban )  untuk  istri – istrinya degan sapi.  Lihat kitab al jam`u bainas sahihain 9/4
سنن ابن ماجه ت الأرنؤوط (4/ 312)
 نحر رسول الله - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - عن أزواجه. أخرجه البخاري (1709)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyembelih untuk istr – istrinya . HR Bukhari  1709.
سنن ابن ماجه ت الأرنؤوط (4/ 312)
ذبح عنا رسول الله - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - يوم حججنا بقرة بقرة.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyembelih untuk kita ketika kita menjalankan haji – lembu – lembu .
Komentarku ( Mahrus ali ):
Ternyata redaksi hadisnya  sangat berbeda ;
1.    Berkurban untuk istri - isttrinya
2.    Berhadyu  untuk istri – istrinya
3.    Menyembelih untuk istri – istrinya

Lalu mana yg benar diantara redaksi  hadis  spt itu. Apakah berkurban, berhadyu atau menyembelih . Ini yg sulit ditentukan mana di antara  redaksi tersebut yg benar dan mana yg salah, mana yg asli  dan mana yg palsu.
  Malah  ada yg menyatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat itu menyembelih satu  lembu  dan ada hadis yang menyatakan saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyembelih lembu satu untuk istri  satu . bila istrinya sembilan, maka beliau menyembelih sembilan lembu.
Namun Ibn Hajar menyatakan sbb:
هو شاذ مخالفٌ لما تقدم  في "الفتح" 3/ 551:
Ia adalah hadis yang syadz yg menyalahi hadis yg lalu ( menyendiri , lain dari yg lain, ganjil, tidak sama dg yg lain, sangat nyeleneh ).
Komentarku ( Mahrus ali ):
Bahkan hadis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyembelih  atau berkurban dengan lembu untuk istri – istrinya adalah hadis yg syadz, munkar , menyendiri  tidak ada yg meriwayatkannya kecuali satu orang. Redaksinya kacau. Bila di sahihkan akan menyalahi pakem dlm musthalah hadis :
وَذُو اخْتِلاَفِ سَنَدٍ أَوْ مَتْنٍ    مُضْطَرِبٌ عِنْدَ أُهَيْلِ اْلفَنِ
      Kekacauan sanad atau redaksi termasuk mudhtharib menurut ahli mustholah hadis.
Bila  hadis itu di sahihkan maka lembu  boleh dibuat kurban untuk sembilan orang, dimana istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah sembilan bukan tujuh. Bila demikian, maka akan bertentangan  dengan hadis sbb:
- حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ
عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: نَحَرْنَا بِالْحُدَيْبِيَةِ، مَعَ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - الْبَدَنَةَ عَنْ سَبْعَةٍ، وَالْبَقَرَةَ عَنْ سَبْعَةٍ (1).
سنن ابن ماجه ت الأرنؤوط (4/ 309)
…………………..,  Dari Jabir  berkata :  kami menyembelih di Hudaibiyah  bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam  - Unta  untuk tujuh orang  dan lembu untuk  tujuh orang.   HR  Ibn Majah. Hadis  sahih.
Menurut albani: Hadis itu adalah sahih.lihat disini :
إرواء الغليل في تخريج أحاديث منار السبيل (4/ 252)رواه مسلم (ص 256) .
* صحيح.
أخرجه مسلم (4/88) وكذا أبو نعيم (20/170/2) والبيهقى (9/295) وأحمد (3/378) من طريق ابن جريج أخبرنى أبو الزبير
Komentarku ( Mahrus ali ):
Lalu mana yg dibuat pegangan. Karena itu, kita tinggalkan hadis yg cacat sanad dan redaksinya untuk pilih hadis yg sahih. Dari pada  kita tinggalkan hadis yg sahih untuk pilih hadis yg cacat.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan