Senin, Juni 13, 2016

Selain Larang Shaum, Cina Juga Larang Siswa Muslim Uighur Masuk Masjid


file-18-bageonechina (1)


BIRO pendidikan kota Tarbaghatay, Cina, dikenal sebagai Tacheng dalam bahasa Cina, bulan ini memerintahkan sekolah untuk memberitahukan kepada siswa bahwa, “Selama bulan Ramadhan, siswa etnis minoritas tidak masuk masjid dan tidak boleh mengikuti kegiatan keagamaan”.

Sebelumnnya, Cina telah melarang PNS, siswa dan guru di wilayah Xinjiang yang mayoritas Muslim, untuk melaksanakan puasa selama bulan Ramadhan dan memerintahkan restoran untuk tetap terbuka, Kamis (18/06/2015). Demikian dilaporkan oleh ArabNews.

Toko-toko dan restoran juga telah diperintahkan untuk terus menjual rokok dan alkohol selama bulan Ramadhan. Jika mereka tetap menutupnya, maka toko mereka akan benar-benar di tutup oleh pemerintah.


Pemimpin muslim Uighur, Dilxat Raxit, melihat langkah pemerintah Cina sebagai upaya untuk mengendalikan iman mereka. Muslim Uighur akan menolak aturan pemerintah Cina tersebut.

“Iman Uighur telah dipolitisasi dan peningkatan kontrol bisa menyebabkan resistensi yang tajam.”

“Tempat kerja Pelayanan makanan akan beroperasi jam normal selama Ramadhan.” kalimat ini terdapat pada situs Food and Drug Administration di Xinjiang Jinghe county.

Para pejabat di wilayah Bole county diberitahukan bahwa selama Ramadan tidak terlibat dalam puasa, berjaga atau kegiatan keagamaan lainnya, menurut laporan situs pemerintah daerah minggu ini.

“Tujuan Cina melarang puasa adalah untuk menjauhkan Uighur dari budaya Muslim mereka selama bulan Ramadhan,” kata Rexit, juru bicara pengasingan Kongres Uighur Dunia.

“Kebijakan yang melarang ibadah puasa adalah provokasi dan hanya akan menyebabkan ketidakstabilan dan konflik,” tambahnya.
Seperti tahun sebelumnya, anak-anak sekolah dilarang berpuasa selama Ramadhan dan melaksanakan perayaan agama lainnya.

[hs/Islampos]



Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan