Jumat, Agustus 19, 2016

NILAH....Ini Beberapa Tips Cara Menghindari Makanan Haram.TOLONG BANTU SHARE

TAK sedikit kita jumpai ada orang yang menyatakan : “Yang haram saja susah terlebih yang halal. ” Pernyataan ini begitu menyesatkan. Satu ungkapan yang menggambarkan rendahnya keadaan keimanan serta kepercayaan mereka pada rahmat serta rezeki Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT). Walau sebenarnya terang, jumlah makanan yang halal itu semakin banyak dibanding dengan yang haram.

Ajaran Islam memerintahkan pada pemeluknya untuk pilih makanan yang halal dan menjauhi makanan yang haram. Oleh karenanya, al-Qur’an serta Sunnah sudah mengambil keputusan halal atau haram pada suatu hal makanan. Jadi, sudah semestinya umat Islam peka pada status halal suatu hal yang bakal dikonsumsinya.

Sangat banyak ayat al-Qur’an yang menjelaskan serta menyarankan umat manusia supaya konsumsi makanan atau minuman yang halal, seperti dijelaskan dalam Surat Abasa 80 ayat 24 :

فَلۡيَنظُرِ ٱلۡإِنسَـٰنُ إِلَىٰ طَعَامِهِۦۤ (٢٤)

”Maka hendaklah manusia itu memerhatikan makanannya. ” QS : Abasa 80 : 24

Allah Subhanahu Wata’ala juga berfirman,

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا' مِمَّا فِى ٱلۡأَرۡضِ حَلَـٰلاً۬ طَيِّبً۬ا وَلَا تَتَّبِعُوا' خُطُوَٲتِ ٱلشَّيۡطَـٰنِ‌ۚ إِنَّهُ ۥ لَكُمۡ عَدُوٌّ۬ مُّبِينٌ (١٦٨)

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang ada di bumi…” (Al-Baqarah 2 : 168).

Sesudah tahu kalau yang dihalalkan Allah Subhanahu Wata’ala yaitu semuanya yang baik serta yang diharamkan semua tentu jelek, lalu terlebih sebagai rintangan untuk hindari yang haram serta cuma mengambil yang halal saja?

Tetapi, untuk customer Muslim dalam hal pilih mana tempat tinggal makan yang menghidangkan makanan yang kehalalannya terjamin di Indonesia memanglah agak repot, mengingat jenis tempat tinggal makan yang ada begitu banyak serta beragam mulai dari warung Tegal, warung Sunda, warung tenda, restoran kecil, restoran besar, restoran fast food, serta masih banyak lagi.

jajan%2Bhalal%2Bbangkok




Walau sekian, terdapat banyak panduan atau langkah yang bisa jadikan pegangan yakni :

 1. Dikala kita bakal makan diluar tempat tinggal kita, yakinkan tempat makan, restoran atau tempat tinggal makan yang bakal kita datangi itu


dikelola oleh seseorang Muslim.

 2. Hindari tempat makan yang menghidangkan masakan yang dengan cara terang diragukan kehalalannya, seperti product babi serta minuman keras. Biasanya ada yang dengan cara selalu jelas mengatakan menu babinya, seperti ‘sate babi’ serta ‘babi panggang’ dengan tulisan yang pasti serta gampang di baca. Ada juga yang masihlah malu-malu menyebutnya dengan beragam kode seperti B1 (anjing) dan B2 (babi).

3. Hindari juga makan dirumah makan yang menghidangkan masakan halal bercampur dengan masakan haram. Sebab, ada pula tempat tinggal makan yang memakai peralatan yang sama untuk memasak makanan yang halal serta yang haram.

4. Bila ingin lebih waspada lagi, yakinkan tempat tinggal makan yang telah memperoleh sertifikasi halal dengan memperhatikan ada tidaknya logo Halal MUI yang berwarna hijau, atau logo halal Malaysia, dan nomor registernya. Sebab, tempat tinggal makan itu telah tak perlu diragukan lagi kehalalan makanan serta minuman yang dihidangkannya.

5. Tak ada kelirunya ajukan pertanyaan dengan cara sopan serta baik untuk meyakinkan kalau tempat tinggal makan yang kita datangi tak menghidangkan masakan yang diragukan kehalalannya. Sebagai contoh, kita bisa ajukan pertanyaan “apakah dalam pembuatan masakan ditempat makan ini memakai ang ciu? ”, bila jawabannya “ya” jadi kita katakan “terima kasih, maaf saya tidak jadi makan ditempat ini, ” lantas kita meninggalkan restoran itu.

6. Bila tengah diluar negeri, yakinkan kalau restoran yang kita tentukan itu dikelola oleh Muslim. Atau kita pergi mencari warung kebab, serta restoran India atau Pakistan yang jual makanan halal. Diluar itu, dapat pula kita ke supermarket yang ada beberapa rak spesial jual makanan berlabel halal.

7. Diluar itu, bila kita akan beli satu product cermati merk dagang serta perusahaan pembuat (pabrik) yang terdaftar di paket product. Umumnya terdapat banyak perusahaan yang telah memperoleh sertifikat halal, namun pada paket produk terakhir logo halalnya belum tercantum. Perusahaan yang telah bersertifikat halal dapat ditelusuri di situs www. halalguide. informasi.

8. Saat membeli satu produk, yang utama untuk di perhatikan juga yakni adakah yang disebut product turunan hewan yang butuh diwaspadai, umumnya memakai beberapa arti tertentu.

9. Bila kita ingin sedikit repot, jadi tambah baik membawa bekal makanan atau minuman dari rumah yang dimasak sendiri oleh kita. Ini jelas lebih aman. *

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Label halal MUI bg ku adalah setandar halal yg bagus.
Ada hal yg sy beda dg MUI. Yaitu Cuka, ayam, telor  dan ikan laut. Sekalipun sdh berlabel halal MUI, sy masih mengontrol kandungan makanan itu, apakah mengandung  hal tsb. Bila , ya, mk  sy menghindarinya.





Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan