Senin, Oktober 24, 2016

Amien Rais: Kalau Kita Semua Bergabung, Buruh, Ulama dan Pelajar, Si “Pekok” Ini Bisa Dikalahkan




GARDA CAKRAWALA - Amien Rais kembali melontarkan pernyataan yang cukup membuat heboh netizen. Ketua Majelis Kehormatan DPP PAN ini mengatakan, bahwa ada kekuatan raksasa (goliath) yang melindungi dan bermain di belakang salah satu calon kepala daerah yang akan maju di Pilkada DKI Jakarta.
Namun Amien tidak menyebutkan siapa calon kepala daerah yang dia maksudn. Amien menilai kepala daerah ini sebenarnya sudah kehilangan kepercayaan dan harapan dari masyarakatnya sendiri. Tapi karena didukung oleh kekuatan maha besar, kepala daerah ini seakan tak tergoyahkan.
“Kita sedang menghadapi political Goliath, yang di belakangnya ada media Goliath, ada networking kinternational Goliath,” ujar Amien saat menghadiri HUT ke-18 PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa (23/8/2016).
Amien mengumpamakan kisah perlawanan David dan Goliath, yang berakhir dengan kekalahan goliath hanya dengan sebuah ketapel yang digunakan David. Kekalahannya itu disebabkan oleh karena keangkuhan Goliath. Karena memang Goliath itu terkenal akan kesombongannya.
Pada pilkada DKI, Amien melihat, ada kekuatan besar yang tidak jauh berbeda dengan Goliath tersebut. Dengan kepongahan yang ada, kekuatan Goliath itu seakan menantang aparat penegak hukum.
“Si sombong itu mengatakan BPK ngaco, KPK gendeng. Ini sudah berlebihan,” ujar dia.
Amien lantas mengibaratkan masyarakat kecil yang tinggal di DKI ibarat David. Menurut dia, meski ada kekuatan besar yang tengah menguasai DKI, pada akhirnya kekuatan itu dapat dijatuhkan dengan kerjasama yang ada.

“Kita perlu bergabung, from buruh, from NGO, from ulama, frompolisi, from student. Kalau ini digalang, si pekok ini bisa dikalahkan. Poinya keadilan. Ini yang harus menjadi pandangan kita semua,” ujar dia.fokusnusa
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan