Kamis, Juli 20, 2017

Fase ke 4 bersorban atau buka kepala

Fase ke 4 bersorban atau buka kepala
Yulian Purnama menulis :
Lalu bagaimana hukum ghuthrah, syimagh dan penutup kepala lainnya yang ada dimasing-masing daerah?
Syaikh Musthafa Al ‘Adawi menjelaskan, “ghuthrah disebut juga khimar, yaitu penutup kepala yang umum dipakai (orang Arab dan Mesir). Dan ada hadits bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika wudhu beliau mengusap khimarnya. Apakah khimar di sini adalah imamah ataukah sekedar sesuatu yang menutupi kepala? Jawabnya, semuanya memungkinkan. Maka intinya, memakai ghuthrah hukumnya mubah saja”. (Sumber: http://www.mostafaaladwy.com/play-6587.html)
Sumber: https://muslim.or.id/21115-memakai-sorban-disunnahkan.html
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Mari kita kaji hadis – hadisnya sbb:
ب
صحيح مسلم (1/ 231)
84 - (275) وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، وَمُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ، قَالَا: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ ح، وَحَدَّثَنَا إِسْحَاقُ، أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ، كِلَاهُمَا عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنِ الْحَكَمِ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ، عَنْ بِلَالٍ: «أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَسَحَ عَلَى الْخُفَّيْنِ وَالْخِمَارِ»
…………….., dari Bilal ra , sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengusap dua khuf dan khimar ( penutup kepala / sorban ).
مسند البزار = البحر الزخار (4/ 197)
1358 - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ، قَالَ: نا أَبُو مُعَاوِيَةَ، وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنِ الْحَكَمِ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ، عَنْ بِلَالٍ: «أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَسَحَ عَلَى الْخُفَّيْنِ» ، أَحْسَبُهُ قَالَ: وَالْخِمَارِ وَلَا نَعْلَمُ رَوَى كَعْبُ بْنُ عُجْرَةَ، عَنْ بِلَالٍ غَيْرَ هَذَا الْحَدِيثِ
Dari Bilal jg : Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam mengusap dua khuf , aku kira perawi berkata dan kerudung / ghutrah – penutup kepala .
Pengarangnya bilang : Sy tdk melihat Kaab bin Ujrah meriwayatkan hadis dari Bilal kcl hadis itu .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Jd keberadaan hadis yg menyatakan beliau mengenakan sorban / khimar atau ghutrah masih di ragukan . Sbb perawinya sendiri bilang : Sy kira perawi hadis nya mengatakan ………….. dan khimar.
Perawinya sendiri masih ragu , tdk yakin .
266 - حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ، نا أَبُو الْمُحَيَّاةِ يَحْيَى بْنُ يَعْلَى، عَنْ لَيْثٍ، عَنِ الْحَكَمِ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ، عَنْ بِلَالٍ، «أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَبَا بَكْرٍ، وَعُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، كَانُوا يَمْسَحُونَ عَلَى الْخُفَّيْنِ وَالْخِمَارِ»
Dari Bilal jg : Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam , Abu bakar dan Umar ra mengusap dua khuf dan khimar ( dlm wudhu ).
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Redaksinya beda jg dg yg pertama dan kedua . Di tambahi oleh perawi nya yaitu Abu bakar dan Umar jg melakukan spt itu.
حديث الأعمش الصحيح: عن ابن أبي ليلى عن بلال، بلا كعب. ورواه منصور وشعبة وزيد بن أبي أنيسة وغير واحد (موافقاً لحديث الأعمش الصحيح). إنما قلت: من حديث الأعمش».
وقد استقصى الدارقطني في العلل (7|171–175 #1282) بحث طرق هذا الحديث. والأرجح عندي أن الحديث مرسل.
Menurut pengkajian Imam Daroquthni hadis tsb adalah mursal / lemah bukan hadis sahih.
جامع الأصول (7/ 237)
وله في أخرى: «دخلَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم- وبلال الأسواقَ، فذهب لحاجته، ثم خرج، قال أسامة: فسألت بلالاً، ما صنع؟ فقال بلال: ذهب النبيُّ - صلى الله عليه وسلم - لحاجته، ثم توضأ فغسل وجهه ويديه، ومسح برأسه، ومسح على الخفين، ثم صلى» (1) .
Intinya dlm riwayat Nasai yg dari Bilal jg Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengusap kepalanya ( bukan khimarnya ) dan mengusap dua khufnya lalu menjalankan salat.
Komentarku ( Mahrus ali ) : Jd cacat redaksi hadis tsb pada satu riwayat dg riwayat yg lain kacau belau .
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengusap dua khuf sj. ( tanpa ada keterangan mengusap khimar )
Perawi bilang ragu apakah Bilal jg menyebut Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengusap khimar .
Pengkajian Imam Daroquthni menyatakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengusap khimar itu mursal.
Lebih baik usaplah kepalamu dlm berwudhu sesuai dengan ayat
وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ
Dan usaplah kepalamu.

Yg di usap itu kepala bukan khimar . Itulah perintah ayat . Ikutilah lebih selamat . Bila khimar sj yg di usap , mk hawatir menyalahi ayat itu
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan